sebut saja Ci, ci ngajar di sekolah smp swasta di kota B.
Kemarin ci dipanggil oleh kepala sekolah diminta untuk memberi nilai
tambahan untuk siswa yang nilainya kurang. Ci menolak, karena hal ini
sangat bertentangan dengan prinsip yang selama ini dipegang ci.
Akibatnya hubungan ci dengan kepala sekolahnya jadi renggang dan tidak
sedekat dulu. Sebelumnya ci akan di angkat menjadi pembantu kepala
sekolah oleh kepala sekolahnya. guru-guru lain pun menyarankan untuk
memberikan tambahan nilai itu untuk siswa tersebut. Alasannya karena
kasihan, jika harus ada siswa yang tidak lulus hanya karena satu mata
pelajaran nilainya kecil. Saat ini ci bingung apa yang harus dilakukan,
apakah ci harus keluar dari skeolah ini?
Kepala sekolah pun menyatakan jika ci mau keluar dan mencari sekolah
yang lain, maka ci pun akan menemukan kondisi yang sama dengan sekolah
ini.
Apa yang anda lakukan sebenarnya bersifat subjektif dan pribadi. Ada
beberapa orang yang tipenya memang sangat kuat memegang idealisme,
bahkan demi idealisme, dia siap berkorban apa saja.
Di antara idealisme para guru adalah dalam masalah memberi nilai. Ada
sederet guru yang lumayan sportif dalam memberi nilai, kalau tidak mau
dikatakan pelit. Ini mungkin prinsip bagi dirinya, mungkin termasuk
anda.
Dan hal itu adalah hak tiap individu guru yang bersangkutan. Wajib kita
hormati karena kita mengakui hak-hak itu. Maka silahkan saja kalau anda
ingin mempertahankan hak-hak anda, anda memang berhak.
Namun seandainya anda ingin melepas hak-hak anda, juga tidak ada cela.
Memberi nilai yang baik kepada siswa bukan sebuah keburukan, paling
tidak menurut sebagai orang.
Dan pada hakikatnya, tujuan dari belajar itu bukan untuk mendapat nilai,
melainkan agar siswa bisa terdidik. Mungkin memberi nilai bagus adalah
salah satu bentuk pemberian motivasi buat sebagai anak, walau belum
tentu berlaku buat anak yang lain.
Ada tipe murid yang harus 'dipukul' agar mau belajar, tetapi sebaliknya,
ada juga yang kalau 'dipukul' malah mengalami de-motivasi. Di sisi lain,
ada siswa kalau dipuji, diberi reward atau diberi nilai baik, dia akan
termotivasi untuk belajar lebih keras. Dan ada juga yang kalau diberi
nilai murah malah menggampangkan serta tambah bodoh.
Semua itu perlu diperhatikan dengan cermat, cerdas dan adil. Namun
karena setiap guru punya hak preogratif, maka sulit untuk dibuat
standarisasinya.
Kalau anda bertanya kepada kami secara pribadi, maka kami sebagai dosen
dikenal sebagai dosen yang murah nilai. Buat kami, nilai bukan ukuran
satu-satunya. Yang dapat nilai tinggi jangan bangga dulu dan nilainya C
(ikatan karbon) juga jangan terlanjur kecewa dulu. Karena penilaian
seperti bersifat sangat nisbi, relativ dan subjektif. Banyak unsur
subjektif di dalamnya serta kesalahan penilaian yang manusiawi.
Tetapi kai tidak mungkin mempengaruhi sikap dan keputusan anda. Anda
tetap berhak untuk bersikap. Namun pertimbangan yang anda sampaikan,
yaitu dampaknya anda harus berseberangan dengan kepala sekolah, adalah
resiko yang wajib anda pertimbangkan masak-masak.
Hidup adalah memilih beberapa pilihan, maka pilihlah yang paling ringan
resikonya, paling besar manfaatnya serta pertimbangkan secara baik.
Kaitkan antara satu masalah dengan masalah lain, karena tiap masalah
pasti saling terkait.
Dikirim oleh Ahmad Sarwat, Lc
1 comment:
ah.. jane bhsa inggris kelas 2 pj pak kia bae ho...
kan entok nilai tambahan
Post a Comment