sebut saja Ci, ci ngajar di sekolah smp swasta di kota B.
Kemarin ci dipanggil oleh kepala sekolah diminta untuk memberi nilai
tambahan untuk siswa yang nilainya kurang. Ci menolak, karena hal ini
sangat bertentangan dengan prinsip yang selama ini dipegang ci.
Akibatnya hubungan ci dengan kepala sekolahnya jadi renggang dan tidak
sedekat dulu. Sebelumnya ci akan di angkat menjadi pembantu kepala
sekolah oleh kepala sekolahnya. guru-guru lain pun menyarankan untuk
memberikan tambahan nilai itu untuk siswa tersebut. Alasannya karena
kasihan, jika harus ada siswa yang tidak lulus hanya karena satu mata
pelajaran nilainya kecil. Saat ini ci bingung apa yang harus dilakukan,
apakah ci harus keluar dari skeolah ini?
Kepala sekolah pun menyatakan jika ci mau keluar dan mencari sekolah
yang lain, maka ci pun akan menemukan kondisi yang sama dengan sekolah
ini.
Apa yang anda lakukan sebenarnya bersifat subjektif dan pribadi. Ada
beberapa orang yang tipenya memang sangat kuat memegang idealisme,
bahkan demi idealisme, dia siap berkorban apa saja.
Di antara idealisme para guru adalah dalam masalah memberi nilai. Ada
sederet guru yang lumayan sportif dalam memberi nilai, kalau tidak mau
dikatakan pelit. Ini mungkin prinsip bagi dirinya, mungkin termasuk
anda.
Dan hal itu adalah hak tiap individu guru yang bersangkutan. Wajib kita
hormati karena kita mengakui hak-hak itu. Maka silahkan saja kalau anda
ingin mempertahankan hak-hak anda, anda memang berhak.
Namun seandainya anda ingin melepas hak-hak anda, juga tidak ada cela.
Memberi nilai yang baik kepada siswa bukan sebuah keburukan, paling
tidak menurut sebagai orang.
Dan pada hakikatnya, tujuan dari belajar itu bukan untuk mendapat nilai,
melainkan agar siswa bisa terdidik. Mungkin memberi nilai bagus adalah
salah satu bentuk pemberian motivasi buat sebagai anak, walau belum
tentu berlaku buat anak yang lain.
Ada tipe murid yang harus 'dipukul' agar mau belajar, tetapi sebaliknya,
ada juga yang kalau 'dipukul' malah mengalami de-motivasi. Di sisi lain,
ada siswa kalau dipuji, diberi reward atau diberi nilai baik, dia akan
termotivasi untuk belajar lebih keras. Dan ada juga yang kalau diberi
nilai murah malah menggampangkan serta tambah bodoh.
Semua itu perlu diperhatikan dengan cermat, cerdas dan adil. Namun
karena setiap guru punya hak preogratif, maka sulit untuk dibuat
standarisasinya.
Kalau anda bertanya kepada kami secara pribadi, maka kami sebagai dosen
dikenal sebagai dosen yang murah nilai. Buat kami, nilai bukan ukuran
satu-satunya. Yang dapat nilai tinggi jangan bangga dulu dan nilainya C
(ikatan karbon) juga jangan terlanjur kecewa dulu. Karena penilaian
seperti bersifat sangat nisbi, relativ dan subjektif. Banyak unsur
subjektif di dalamnya serta kesalahan penilaian yang manusiawi.
Tetapi kai tidak mungkin mempengaruhi sikap dan keputusan anda. Anda
tetap berhak untuk bersikap. Namun pertimbangan yang anda sampaikan,
yaitu dampaknya anda harus berseberangan dengan kepala sekolah, adalah
resiko yang wajib anda pertimbangkan masak-masak.
Hidup adalah memilih beberapa pilihan, maka pilihlah yang paling ringan
resikonya, paling besar manfaatnya serta pertimbangkan secara baik.
Kaitkan antara satu masalah dengan masalah lain, karena tiap masalah
pasti saling terkait.
Dikirim oleh Ahmad Sarwat, Lc
Friday, July 20, 2007
Tuesday, July 3, 2007
BULAN PERNAH TERBELAH
Artikel Bebas 02 Januari 2007 - 01:23 Bulan Pernah Terbelah ? Benarkah peristiwa menakjubkan 14 abad yabg lalu saat Rasulullah dengan izin Allah membelah bulan?. Apapun yang datang dari Allah dan Rasulnya masuk akal atau tidak maka tiada pilihan untuk menolaknya. Karena sebuah penolakan adalah sbuah jawaban sedekat apa Iman kita pada kebenaran itu?. Untaian Risalah berikut smoga bisa menambah keyakinan kita akan sebuah kebenaran,.. . kebenaran yang mutlak dari-Nya.
Allah berfirman: "Sungguh telah dekat hari qiamat, dan bulan pun telah terbelah (Q.S. Al-Qamar: 1)" Apakah kalian akan membenarkan kisah yang dari ayat Al-Qur'an ini menyebabkan masuk Islamnya pimpinan Hizb Islami Inggris ??Di bawah ini adalah kisahnya:
Dalam temu wicara di televisi bersama pakar Geologi Muslim, Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar, salah seorang warga Inggris mengajukan pertanyaan kepadanya, apakah ayat dari surat Al-Qamar di atas memiliki kandungan mukjizat secara ilmiah ?
Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawabnya sebagai berikut:
Tentang ayat ini, saya akan menceritakan sebuah kisah. Sejak beberapa waktu lalu, saya mempresentasikan di Univ. Cardif, Inggris bagian barat, dan para peserta yang hadir bermacam-macam, ada yang muslim dan ada juga yang bukan muslim. Salah satu tema diskusi waktu itu adalah seputar mukjizat ilmiah dari Al-Qur'an. Salah seorang pemuda yang beragama muslim pun berdiri dan bertanya, "Wahai Tuan, apakah menurut anda ayat yang berbunyi [Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah] mengandung mukjizat secara ilmiah ? Maka saya menjawabnya: Tidak, sebab kehebatan ilmiah diterangkan oleh ilmu pengetahuan, sedangkan mukjizat tidak bisa diterangkan ilmu pengetahuan, sebab ia tidak bisa menjagkaunya.
Dan tentang terbelahnya bulan, maka itu adalah mukjizat yang terjadi pada Rasul terakhir Muhammad shallallahu 'alaihi wassalam sebagai pembenaran atas kenabian dan kerasulannya, sebagaimana nabi-nabi sebelumnya. Dan mukjizat yang kelihatan, maka itu disaksikan dan dibenarkan oleh setiap orang yang melihatnya. Andai hal itu tidak termaktub di dalam kitab Allah dan hadits-hadits Rasulullah, maka tentulah kami para muslimin di zaman ini tidak akan mengimani hal itu. Akan tetapi hal itu memang benar termaktub di dalam Al-Qur'an dan sunnah-sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wassalam. Dan memang Allah ta'alaa benar-benar Maha berkuasa atas segala sesuatu.
Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar pun mengutip sebuah kisah Rasulullah membelah bulan. Kisah itu adalah sebelum hijrah dari Mekah Mukarramah ke Madinah. Orang-orang musyrik berkata, "Wahai Muhammad, kalau engkau benar Nabi dan Rasul, coba tunjukkan kepada kami satu kehebatan yang bisa membuktikan kenabian dan kerasulanmu (mengejek dan mengolok-olok) ?" Rasulullah bertanya, "Apa yang kalian inginkan ? Mereka menjawab: Coba belah bulan, .."
Maka Rasulullah pun berdiri dan terdiam, lalu berdoa kepada Allah agar menolongnya. Maka Allah memberitahu Muhammad agar mengarahkan telunjuknya ke bulan. Maka Rasulullah pun mengarahkan telunjuknya ke bulan, dan terbelahlah bulat itu dengan sebenar-benarnya. Maka serta-merta orang-orang musyrik pun berujar, "Muhammad, engkau benar-benar telah menyihir kami!" Akan tetapi para ahli mengatakan bahwa sihir, memang benar bisa saja "menyihir" orang yang ada disampingnya akan tetapi tidak bisa menyihir orang yang tidak ada ditempat itu. Maka mereka pun pada menunggu orang-orang yang akan pulang dari perjalanan. Maka orang-orang Quraisy pun bergegas menuju keluar batas kota Mekkah menanti orang yang baru pulang dari perjalanan. Dan ketika datang rombongan yang pertama kali dari perjalanan menuju Mekkah, maka orang-orang musyrik pun bertanya, "Apakah kalian melihat sesuatu yang aneh dengan bulan?"Mereka menjawab, "Ya, benar. Pada suatu malam yang lalu kami melihat bulan terbelah
menjadi dua dansaling menjauh masing-masingnya kemudian bersatu kembali...!! !"
Maka sebagian mereka pun beriman, dan sebagian lainnya lagi tetap kafir (ingkar). Oleh karena itu, Allah menurunkan ayat-Nya:
Sungguh, telah dekat hari qiamat, dan telah terbelah bulan, dan ketika melihat tanda-tanda kebesaran Kami, merekapun ingkar lagi berpaling seraya berkata, "Ini adalah sihir yang terus-menerus" , dan mereka mendustakannya, bahkan mengikuti hawa nafsu mereka. Dan setiap urusan benar-benar telah tetap ....sampai akhir surat Al-Qamar.
Ini adalah kisah nyata, demikian kata Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar. Dan setelah selesainya Prof. Dr. Zaghlul menyampaikan hadits nabi tersebut, berdiri seorang muslim warga Inggris dan memperkenalkan diri seraya berkata, "Aku Daud Musa Pitkhok, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris. Wahai tuan, bolehkah aku menambahkan? ?"
Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawab: Dipersilahkan dengan senang hati."
Daud Musa Pitkhok berkata, "Aku pernah meneliti agama-agama (sebelum menjadi muslim), maka salah seorang mahasiswa muslim menunjukiku sebuah terjemah makna-makna Al-Qur'an yang mulia. Maka, aku pun berterima kasih kepadanya dan aku membawa terjemah itu pulang ke rumah. Dan ketika aku membuka-buka terjemahan Al-Qur'an itu di rumah, maka surat yang pertama aku buka ternyata Al-Qamar. Dan aku pun membacanya: Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah...
Maka aku pun bergumam: Apakah kalimat ini masuk akal?? Apakah mungkin bulan bisa terbelah kemudian bersatu kembali?? Andai benar, kekuatan macam apa yang bisa melakukan hal itu??? Maka, aku pun menghentikan dari membaca ayat-ayat selanjutnya dan aku menyibukkan diri dengan urusan kehidupan sehari-hari. Akan tetapi Allah Yang Maha Tahu tentang tingkat keikhlasam hamba-Nya dalam pencarian kebenaran. Maka aku pun suatu hari duduk di depan televisi Inggris. Saat itu ada sebuah diskusi diantara presenter seorang Inggris dan 3 orang pakar ruang angkasa AS.
Ketiga pakar antariksa tersebut pun menceritakan tentang dana yang begitu besardalam rangka melakukan perjalanan ke antariksa, padahal saat yang sama dunia sedang mengalami masalah kelaparan, kemiskinan, sakit dan perselisihan. Presenter pun berkata, " Andai dana itu digunakan untuk memakmurkan bumi, tentulah lebih banyak berguna". Ketiga pakar itu pun membela diri dengan proyek antariksanya dan berkata, "Proyek antariksa ini akan membawa dampak yang sangat positif pada banyak segmen kehidupan manusia, baik segi kedokteran, industri, dan pertanian. Jadi pendanaan tersebut bukanlah hal yang sia-sia, akan tetapi hal itu dalam rangka pengembangan kehidupan manusia.
Dan diantara diskusi tersebut adalah tentang turunnya astronot menjejakkan kakiknya di bulan, dimana perjalanan antariksa ke bulan tersebut telah menghabiskan dana tidak kurang dari 100 juta dollar. Mendengar hal itu, presenter terperangah kaget danberkata, "Kebodohan macam apalagi ini, dana begitu besar dibuang oleh AS hanya untuk bisa mendarat di bulan?" Mereka pun menjawab, "Tidak, ..!!! Tujuannya tidak semata menancapkan ilmu pengetahuan AS di bulan, akan tetapi kami mempelajari kandungan yang ada di dalam bulan itu sendiri, maka kami pun telah mendapat hakikat tentang bulan itu, yang jika kita berikan dana lebih dari 100 juta dollar untuk kesenangan manusia, maka kami tidak akan memberikan dana itu kepada siapapun. Maka presenter itu pun bertanya, "Hakikat apa yang kalian telah capai sehingga demikian mahal taruhannya. Mereka menjawab,
"Ternyata bulan pernah mengalami pembelahan di suatu hari dahulu kala, kemudian menyatu kembali.!!! Presenter pun bertanya, "Bagaimana kalian bisa yakin akanhal itu?" Mereka menjawab, "Kami mendapati secara pasti dari batuan-batuan yang terpisah terpotong di permukaan bulan sampai di dalam (perut) bulan. Maka kami pun meminta para pakar geologi untuk menelitinya, dan mereka mengatakan, "Hal ini tidak mungkin telah terjadi kecuali jika memang bulan pernah terbelah lalu bersatu kembali".
Mendengar paparan itu, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris mengatakan, "Maka aku pun turun dari kursi dan berkata, "Mukjizat (kehebatan) benar-benar telah terjadi pada diri Muhammad sallallahu alaihi wassallam 1400-an tahun yang lalu. Allah benar-benar telah mengolok-olok AS untuk mengeluarkan dana yang begitu besar, 100 juta dollar lebih, hanya untuk menetapkan akan kebenaran muslimin !!!! Maka, agama Islam ini tidak mungkin salah ... Maka aku pun berguman, "Maka, aku pun membuka kembali Mushhaf Al-Qur'an dan aku baca surat Al-Qamar, dan ... saat itu adalah awal aku menerima dan masuk Islam.
Diterjemahkan oleh: Abu Muhammad ibn Shadiq
Allah berfirman: "Sungguh telah dekat hari qiamat, dan bulan pun telah terbelah (Q.S. Al-Qamar: 1)" Apakah kalian akan membenarkan kisah yang dari ayat Al-Qur'an ini menyebabkan masuk Islamnya pimpinan Hizb Islami Inggris ??Di bawah ini adalah kisahnya:
Dalam temu wicara di televisi bersama pakar Geologi Muslim, Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar, salah seorang warga Inggris mengajukan pertanyaan kepadanya, apakah ayat dari surat Al-Qamar di atas memiliki kandungan mukjizat secara ilmiah ?
Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawabnya sebagai berikut:
Tentang ayat ini, saya akan menceritakan sebuah kisah. Sejak beberapa waktu lalu, saya mempresentasikan di Univ. Cardif, Inggris bagian barat, dan para peserta yang hadir bermacam-macam, ada yang muslim dan ada juga yang bukan muslim. Salah satu tema diskusi waktu itu adalah seputar mukjizat ilmiah dari Al-Qur'an. Salah seorang pemuda yang beragama muslim pun berdiri dan bertanya, "Wahai Tuan, apakah menurut anda ayat yang berbunyi [Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah] mengandung mukjizat secara ilmiah ? Maka saya menjawabnya: Tidak, sebab kehebatan ilmiah diterangkan oleh ilmu pengetahuan, sedangkan mukjizat tidak bisa diterangkan ilmu pengetahuan, sebab ia tidak bisa menjagkaunya.
Dan tentang terbelahnya bulan, maka itu adalah mukjizat yang terjadi pada Rasul terakhir Muhammad shallallahu 'alaihi wassalam sebagai pembenaran atas kenabian dan kerasulannya, sebagaimana nabi-nabi sebelumnya. Dan mukjizat yang kelihatan, maka itu disaksikan dan dibenarkan oleh setiap orang yang melihatnya. Andai hal itu tidak termaktub di dalam kitab Allah dan hadits-hadits Rasulullah, maka tentulah kami para muslimin di zaman ini tidak akan mengimani hal itu. Akan tetapi hal itu memang benar termaktub di dalam Al-Qur'an dan sunnah-sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wassalam. Dan memang Allah ta'alaa benar-benar Maha berkuasa atas segala sesuatu.
Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar pun mengutip sebuah kisah Rasulullah membelah bulan. Kisah itu adalah sebelum hijrah dari Mekah Mukarramah ke Madinah. Orang-orang musyrik berkata, "Wahai Muhammad, kalau engkau benar Nabi dan Rasul, coba tunjukkan kepada kami satu kehebatan yang bisa membuktikan kenabian dan kerasulanmu (mengejek dan mengolok-olok) ?" Rasulullah bertanya, "Apa yang kalian inginkan ? Mereka menjawab: Coba belah bulan, .."
Maka Rasulullah pun berdiri dan terdiam, lalu berdoa kepada Allah agar menolongnya. Maka Allah memberitahu Muhammad agar mengarahkan telunjuknya ke bulan. Maka Rasulullah pun mengarahkan telunjuknya ke bulan, dan terbelahlah bulat itu dengan sebenar-benarnya. Maka serta-merta orang-orang musyrik pun berujar, "Muhammad, engkau benar-benar telah menyihir kami!" Akan tetapi para ahli mengatakan bahwa sihir, memang benar bisa saja "menyihir" orang yang ada disampingnya akan tetapi tidak bisa menyihir orang yang tidak ada ditempat itu. Maka mereka pun pada menunggu orang-orang yang akan pulang dari perjalanan. Maka orang-orang Quraisy pun bergegas menuju keluar batas kota Mekkah menanti orang yang baru pulang dari perjalanan. Dan ketika datang rombongan yang pertama kali dari perjalanan menuju Mekkah, maka orang-orang musyrik pun bertanya, "Apakah kalian melihat sesuatu yang aneh dengan bulan?"Mereka menjawab, "Ya, benar. Pada suatu malam yang lalu kami melihat bulan terbelah
menjadi dua dansaling menjauh masing-masingnya kemudian bersatu kembali...!! !"
Maka sebagian mereka pun beriman, dan sebagian lainnya lagi tetap kafir (ingkar). Oleh karena itu, Allah menurunkan ayat-Nya:
Sungguh, telah dekat hari qiamat, dan telah terbelah bulan, dan ketika melihat tanda-tanda kebesaran Kami, merekapun ingkar lagi berpaling seraya berkata, "Ini adalah sihir yang terus-menerus" , dan mereka mendustakannya, bahkan mengikuti hawa nafsu mereka. Dan setiap urusan benar-benar telah tetap ....sampai akhir surat Al-Qamar.
Ini adalah kisah nyata, demikian kata Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar. Dan setelah selesainya Prof. Dr. Zaghlul menyampaikan hadits nabi tersebut, berdiri seorang muslim warga Inggris dan memperkenalkan diri seraya berkata, "Aku Daud Musa Pitkhok, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris. Wahai tuan, bolehkah aku menambahkan? ?"
Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawab: Dipersilahkan dengan senang hati."
Daud Musa Pitkhok berkata, "Aku pernah meneliti agama-agama (sebelum menjadi muslim), maka salah seorang mahasiswa muslim menunjukiku sebuah terjemah makna-makna Al-Qur'an yang mulia. Maka, aku pun berterima kasih kepadanya dan aku membawa terjemah itu pulang ke rumah. Dan ketika aku membuka-buka terjemahan Al-Qur'an itu di rumah, maka surat yang pertama aku buka ternyata Al-Qamar. Dan aku pun membacanya: Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah...
Maka aku pun bergumam: Apakah kalimat ini masuk akal?? Apakah mungkin bulan bisa terbelah kemudian bersatu kembali?? Andai benar, kekuatan macam apa yang bisa melakukan hal itu??? Maka, aku pun menghentikan dari membaca ayat-ayat selanjutnya dan aku menyibukkan diri dengan urusan kehidupan sehari-hari. Akan tetapi Allah Yang Maha Tahu tentang tingkat keikhlasam hamba-Nya dalam pencarian kebenaran. Maka aku pun suatu hari duduk di depan televisi Inggris. Saat itu ada sebuah diskusi diantara presenter seorang Inggris dan 3 orang pakar ruang angkasa AS.
Ketiga pakar antariksa tersebut pun menceritakan tentang dana yang begitu besardalam rangka melakukan perjalanan ke antariksa, padahal saat yang sama dunia sedang mengalami masalah kelaparan, kemiskinan, sakit dan perselisihan. Presenter pun berkata, " Andai dana itu digunakan untuk memakmurkan bumi, tentulah lebih banyak berguna". Ketiga pakar itu pun membela diri dengan proyek antariksanya dan berkata, "Proyek antariksa ini akan membawa dampak yang sangat positif pada banyak segmen kehidupan manusia, baik segi kedokteran, industri, dan pertanian. Jadi pendanaan tersebut bukanlah hal yang sia-sia, akan tetapi hal itu dalam rangka pengembangan kehidupan manusia.
Dan diantara diskusi tersebut adalah tentang turunnya astronot menjejakkan kakiknya di bulan, dimana perjalanan antariksa ke bulan tersebut telah menghabiskan dana tidak kurang dari 100 juta dollar. Mendengar hal itu, presenter terperangah kaget danberkata, "Kebodohan macam apalagi ini, dana begitu besar dibuang oleh AS hanya untuk bisa mendarat di bulan?" Mereka pun menjawab, "Tidak, ..!!! Tujuannya tidak semata menancapkan ilmu pengetahuan AS di bulan, akan tetapi kami mempelajari kandungan yang ada di dalam bulan itu sendiri, maka kami pun telah mendapat hakikat tentang bulan itu, yang jika kita berikan dana lebih dari 100 juta dollar untuk kesenangan manusia, maka kami tidak akan memberikan dana itu kepada siapapun. Maka presenter itu pun bertanya, "Hakikat apa yang kalian telah capai sehingga demikian mahal taruhannya. Mereka menjawab,
"Ternyata bulan pernah mengalami pembelahan di suatu hari dahulu kala, kemudian menyatu kembali.!!! Presenter pun bertanya, "Bagaimana kalian bisa yakin akanhal itu?" Mereka menjawab, "Kami mendapati secara pasti dari batuan-batuan yang terpisah terpotong di permukaan bulan sampai di dalam (perut) bulan. Maka kami pun meminta para pakar geologi untuk menelitinya, dan mereka mengatakan, "Hal ini tidak mungkin telah terjadi kecuali jika memang bulan pernah terbelah lalu bersatu kembali".
Mendengar paparan itu, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris mengatakan, "Maka aku pun turun dari kursi dan berkata, "Mukjizat (kehebatan) benar-benar telah terjadi pada diri Muhammad sallallahu alaihi wassallam 1400-an tahun yang lalu. Allah benar-benar telah mengolok-olok AS untuk mengeluarkan dana yang begitu besar, 100 juta dollar lebih, hanya untuk menetapkan akan kebenaran muslimin !!!! Maka, agama Islam ini tidak mungkin salah ... Maka aku pun berguman, "Maka, aku pun membuka kembali Mushhaf Al-Qur'an dan aku baca surat Al-Qamar, dan ... saat itu adalah awal aku menerima dan masuk Islam.
Diterjemahkan oleh: Abu Muhammad ibn Shadiq
Mari Beramai Ramai Bekerja di Jerman!
Mari Beramai Ramai Bekerja di Jerman!
Tulisan ini adalah posting di blog saya
http://milisbeasisw a.wordpress. com . Saya berterima kasih sekali jika
Anda bersedia meninggalkan komentar dan sharing Anda di link tersebut.
Mari Beramai Ramai Bekerja di Jerman!
Kalau saya menulis judul yang provokatif seperti di atas, bukan
maksud saya supaya kita semua meninggalkan negara tercinta Indonesia
dan lalu beramai ramai pindah ke Jerman. Sayangnya, tidak semudah
itu. Perlu saya informasikan dari awal bahwa peraturan imigrasi
Jerman ternyata lebih susah dibandingkan dengan negara - negara
Amerika Serikat, Kanada, atau bahkan Inggris!
Tapi ada kemungkinan peraturan imigrasi di negara industri ini akan
diperlunak. Ada apa gerangan? Ternyata saat ini Jerman sedang
kesulitan untuk mendapatkan pekerja terampil (skilled worker) di
bidang teknik. Sebenarnya di negara Amerika Serikat pun hal ini sudah
terjadi. Bahkan telah cukup lama Amerika Serikat membuka gerbang
negaranya lebar-lebar untuk mendapatkan tenaga-tenaga asing dengan
keterampilan teknik. Karena itu, kita ketahui banyak pekerja terampil
dari negara India, Cina, dan tak kurang juga dari Indonesia mencari
nafkah di negara itu. Saya sendiri mengenal seorang teman warga
negara Indonesia yang menjadi konsultan di salah satu perusahaan
konsultan energi ternama di AS. Penghasilannya tentu saja wow! buat
kaca mata Indonesia.
Hal ini tidak mustahil akan terjadi pula di Jerman. Business Week
mengisahkan bahwa di negara yang terkenal dengan industrinya ini,
persaingan antar perusahaan untuk mendapatkan pekerja terampil di
bidang teknik meningkat tajam. Kamar Dagang dan Industri Jerman
menjelaskan bahwa sekitar 50% perusahaan industri kesulitan untuk
mengisi posisi kosong di bidang teknik. Sedangkan menurut asosiasi-
asosiasi profesi dan perdagangan, saat ini Jerman sedang kekurangan
ribuan engineer dan spesialis komputer.
Sayangnya, saat ini, pintu imigrasi belumlah dibuka lebar-lebar.
Tingginya jumlah warga negara Jerman yang menganggur tinggi mungkin
salah satu penyebabnya. Tidak disangka, di Jerman terdapat sekitar
3,8 juta pengangguran. Dibandingkan dengan jumlah penduduk yang
sekitar 82,4 juta, berarti sekurang-kurangnya ada sekitar 4,6 % dari
populasi negara itu menganggur. Ini memang jauh lebih kecil
dibandingkan dengan negara kita. Tapi buat sebuah negara ekonomi
maju, jumlah ini cukup mengkhawatirkan. Karena itu, pemerintah Jerman
masih berhati-hati untuk membuka keran pekerja asing.
Selain itu, kita sadar juga bahwa rasa nasionalisme negara yang kalah
di Perang Dunia II ini sangat tinggi. Bangsa Jerman adalah bangsa
yang bangga akan jati dirinya. Bahkan sebagian warga mungkin terlalu
bangga sehingga menjadi berlebihan. Beberapa tahun lalu, seorang
teman asal Indonesia yang sudah hidup di Jerman sejak balita dan
lebih fasih berbahasa Jerman bercerita bahwa di daerah-daerah
pinggiran, rasa curiga terhadap kaum pendatang masih cukup kental.
(Saya tidak tahu kondisi saat ini, mungkin rekan-rekan yang pernah
atau saat ini tinggal di Jerman bisa memberikan masukan).
Jadi bagaimana hubungannya dengan kita yang tinggal di Indonesia?
Saya rasa, inilah saat yang tepat untuk mencari banyak kesempatan
kuliah dan tinggal di Jerman. Untuk bekerja di Jerman, kebanyakan
perusahaan mensyaratkan kemampuan bahasa Jerman yang cukup. Karena
itu, dengan belajar di Jerman, Anda akan sangat terbantu dalam proses
belajar bahasa tersebut. Setelahnya, dengan kemampuan bahasa dan
pendidikan Jerman Anda (terutama di bidang teknik tentunya),
kesempatan pun akan terbuka lebih lebar bagi Anda.
Saya undang rekan-rekan yang mempunyai pengalaman hidup, sekolah dan
bekerja di Jerman untuk membagikan pengalamannya di bagian komentar
di http://milisbeasisw a.wordpress. com .
Tulisan ini adalah posting di blog saya
http://milisbeasisw a.wordpress. com . Saya berterima kasih sekali jika
Anda bersedia meninggalkan komentar dan sharing Anda di link tersebut.
Tulisan ini adalah posting di blog saya
http://milisbeasisw a.wordpress. com . Saya berterima kasih sekali jika
Anda bersedia meninggalkan komentar dan sharing Anda di link tersebut.
Mari Beramai Ramai Bekerja di Jerman!
Kalau saya menulis judul yang provokatif seperti di atas, bukan
maksud saya supaya kita semua meninggalkan negara tercinta Indonesia
dan lalu beramai ramai pindah ke Jerman. Sayangnya, tidak semudah
itu. Perlu saya informasikan dari awal bahwa peraturan imigrasi
Jerman ternyata lebih susah dibandingkan dengan negara - negara
Amerika Serikat, Kanada, atau bahkan Inggris!
Tapi ada kemungkinan peraturan imigrasi di negara industri ini akan
diperlunak. Ada apa gerangan? Ternyata saat ini Jerman sedang
kesulitan untuk mendapatkan pekerja terampil (skilled worker) di
bidang teknik. Sebenarnya di negara Amerika Serikat pun hal ini sudah
terjadi. Bahkan telah cukup lama Amerika Serikat membuka gerbang
negaranya lebar-lebar untuk mendapatkan tenaga-tenaga asing dengan
keterampilan teknik. Karena itu, kita ketahui banyak pekerja terampil
dari negara India, Cina, dan tak kurang juga dari Indonesia mencari
nafkah di negara itu. Saya sendiri mengenal seorang teman warga
negara Indonesia yang menjadi konsultan di salah satu perusahaan
konsultan energi ternama di AS. Penghasilannya tentu saja wow! buat
kaca mata Indonesia.
Hal ini tidak mustahil akan terjadi pula di Jerman. Business Week
mengisahkan bahwa di negara yang terkenal dengan industrinya ini,
persaingan antar perusahaan untuk mendapatkan pekerja terampil di
bidang teknik meningkat tajam. Kamar Dagang dan Industri Jerman
menjelaskan bahwa sekitar 50% perusahaan industri kesulitan untuk
mengisi posisi kosong di bidang teknik. Sedangkan menurut asosiasi-
asosiasi profesi dan perdagangan, saat ini Jerman sedang kekurangan
ribuan engineer dan spesialis komputer.
Sayangnya, saat ini, pintu imigrasi belumlah dibuka lebar-lebar.
Tingginya jumlah warga negara Jerman yang menganggur tinggi mungkin
salah satu penyebabnya. Tidak disangka, di Jerman terdapat sekitar
3,8 juta pengangguran. Dibandingkan dengan jumlah penduduk yang
sekitar 82,4 juta, berarti sekurang-kurangnya ada sekitar 4,6 % dari
populasi negara itu menganggur. Ini memang jauh lebih kecil
dibandingkan dengan negara kita. Tapi buat sebuah negara ekonomi
maju, jumlah ini cukup mengkhawatirkan. Karena itu, pemerintah Jerman
masih berhati-hati untuk membuka keran pekerja asing.
Selain itu, kita sadar juga bahwa rasa nasionalisme negara yang kalah
di Perang Dunia II ini sangat tinggi. Bangsa Jerman adalah bangsa
yang bangga akan jati dirinya. Bahkan sebagian warga mungkin terlalu
bangga sehingga menjadi berlebihan. Beberapa tahun lalu, seorang
teman asal Indonesia yang sudah hidup di Jerman sejak balita dan
lebih fasih berbahasa Jerman bercerita bahwa di daerah-daerah
pinggiran, rasa curiga terhadap kaum pendatang masih cukup kental.
(Saya tidak tahu kondisi saat ini, mungkin rekan-rekan yang pernah
atau saat ini tinggal di Jerman bisa memberikan masukan).
Jadi bagaimana hubungannya dengan kita yang tinggal di Indonesia?
Saya rasa, inilah saat yang tepat untuk mencari banyak kesempatan
kuliah dan tinggal di Jerman. Untuk bekerja di Jerman, kebanyakan
perusahaan mensyaratkan kemampuan bahasa Jerman yang cukup. Karena
itu, dengan belajar di Jerman, Anda akan sangat terbantu dalam proses
belajar bahasa tersebut. Setelahnya, dengan kemampuan bahasa dan
pendidikan Jerman Anda (terutama di bidang teknik tentunya),
kesempatan pun akan terbuka lebih lebar bagi Anda.
Saya undang rekan-rekan yang mempunyai pengalaman hidup, sekolah dan
bekerja di Jerman untuk membagikan pengalamannya di bagian komentar
di http://milisbeasisw a.wordpress. com .
Tulisan ini adalah posting di blog saya
http://milisbeasisw a.wordpress. com . Saya berterima kasih sekali jika
Anda bersedia meninggalkan komentar dan sharing Anda di link tersebut.
Subscribe to:
Posts (Atom)